Daya dukung tanah dalam konstruksi fondasi bangunan
ada beberapa teori untuk menghitung daya dukung tanah, teori yang paling sering digunakan adalah teori Terzaghi. teori terzaghi berlaku untuk fondasi dangkal (D=B). bila dianggap fondasi panjang tak terhingga. dari penjabaran keseimbangan statika, terzaghi mengemukakan rumus praktis untuk menghitung daya dukung tanah sebagai berikut :
1. untuk pondasi menerus : Pu = c.Nc + q.Nq + 0,5y. B.Ny
2. untuk pondasi persegi : Pu = 1,3 c.Nc + q.Nq + 0,4y.B.N
3. untuk pondasi lingkaran : Pu = 1,3 c.Nc + q.Nq + 0,3y.B.Ny
dengan notasi :
Pu : daya dukung tanah ultimit
B : lebar pondasi
D : kedalaman pondasi
y : berat volume tanah
q : yD (surcharge load)
c : kohesi tanah
1. untuk pondasi menerus : Pu = c.Nc + q.Nq + 0,5y. B.Ny
2. untuk pondasi persegi : Pu = 1,3 c.Nc + q.Nq + 0,4y.B.N
3. untuk pondasi lingkaran : Pu = 1,3 c.Nc + q.Nq + 0,3y.B.Ny
dengan notasi :
Pu : daya dukung tanah ultimit
B : lebar pondasi
D : kedalaman pondasi
y : berat volume tanah
q : yD (surcharge load)
c : kohesi tanah
ะค : sudut geser tanah
rumus daya dukung tanah terzaghi tersebut berlaku pada kondisi "general shear failure" yang terjadi pada tanah padat atau agak keras, yaitu karena desakan pondasi bangunan pada tanah maka mula-mula terjadi penurunan kecil tetapi bila desakan bertambah sampai melampaui batas daya dukung tanah ultimit maka akan terjadi penurunan yang besar dan cepat. dan tanah dibawah pondasi akan mendesak tanah sekitarnya kesamping dan menyebabkan tanah tersambul/ terdesak naik (bulge out) di atas muka tanah.
Comments
Post a Comment